Pernah dengar/baca istilah ‘Eight seconds rule’? Didik Wijaya seorang Web Designer, pengajar di Digital Studio Workshop Jakarta, dan penulis buku komputer mengatakan bahwa ada “Eight seconds rule” (peraturan delapan detik) dalam dunia Web. Artinya, bila dalam delapan detik Website/blog hasil karya Anda tidak mampu membetot perhatian pengunjung karena beberapa hal maka pengunjung akan cenderung langsung menutup browser-nya. Efeknya tentu saja ada seperti gak ada yang klik iklan, dagangan gak laku, dan trafik menurun drastis.
from : cosaaranda.com
- Loading yang lambat dan berat. Tidak diragukan lagi, ini adalah salah satu ‘pembunuh minat pengunjung’ yang mematikan. Netter manapun bakalan kapok akan balik lagi jika yang muncul pada browser hanya title halaman, selebihnya browser tidak menampilkan apa-apa (blank). Kalaupun muncul membutuhkan banyak waktu dalam hitungan menit. “Cape deh.. mending ke website/blog lain aja ah yg lebih cepet..” begitu kira-kira kata pengunjung dalam hati.
- Navigasi yang sulit. Sampai saat ini masih saya temui diberbagai website/blog baik dalam maupun luar negeri. Mulai dari letak navigasi yang ‘aneh’ hingga elemen yang digunakan. Ingat navigasi hanya sebagai jembatan bukan tujuan. Jembatan layang yang terbuat dari kain sutra mungkin terlihat bagus, tapi mana ada orang yang mau nyebrang diatasnya, malahan bikin bingung. Jadi sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan animasi flash (SWF), ajax, dan penggunaan JavaScript yang terlalu over pada menu navigasi. Mungkin awalnya terlihat bagus tapi bagi kebanyakan orang bisa bikin bingung. Bukan hanya bikin bingung orang, bot search engine juga jadi bingung karena tidak bisa mengindeks melalui navigasi dengan tipe demikian. Akibatnya indeks halaman di mesin pencari menjadi hancur lebur.
- Content yang bertele-tele. Banyak hal yang menyebabkan content sebuah website/blog tampak bertele-tele. Gambar yang kurang sesuai dan teks yang terlalu panjang dapat menurunkan minat pangunjung membacanya. Kalau Anda rasa suatu topik bisa dibahas dalam 1 artikel, ya bahas saja sampai habis. Jangan coba dipanjang-panjangkan, sehingga dapat membuatnya terasa membosankan bagi pembaca karena tidak langsung sasaran.
- Iklan yang tampak ribet. Buka lapak iklan di website/blog boleh-boleh aja. Tapi bukan berarti Anda bisa meletakkannya disembarang tempat. Kalau iklan tidak ditata rapi maka hasilnya akan tampak ribet seperti barang dagangan PKL di pinggir jalan. Belum lagi berbagai iklan yang muncul dalam popup yang bermunculan secara mendadak.
- Desain web yang kurang cocok. Paduan warna yang norak, gambar yang segede gajah, dan ukuran font yang seperti semut bisa membuat pengunjung eneg untuk melihatnya. Kurang dari 8 detik saya rasa sudah pada kabur ketempat lain..
from : cosaaranda.com
No comments:
Post a Comment